Gaya hidup dan pola makan tidak sehat, hormon tidak seimbang, dan genetika, diduga menjadi pemicu terjadinya kerusakan pada sel normal manusia. Kerusakan sel normal yang membelah tak terkendali itu mengakibatkan munculnya penyakit berbahaya yang dikenal dengan nama kanker.
Hingga kini, obat kanker belum ditemukan, tetapi pengobatan medis dan terapi bisa membantu pasien memperpanjang usianya. Bagi penderita kanker, diet atau pengaturan pola makan merupakan salah satu terapi yang bisa membantu meningkatkan kualitas hidup maupun memperpanjang usia penderita.
”Sudah diketahui kalau kanker itu belum ada obatnya. Belum ada terapi yang bisa menjamin penderita kanker bisa sembuh. Diet ini tidak bisa menghilangkan sel kanker sepenuhnya,” kata dokter gizi, Peni M Hartanto MKM, baru-baru ini.
Dikatakan, diet bagi penderita kanker tidak lepas dari upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang usia. Jika kualitas hidup sudah lebih baik, penderita akan lebih bisa menerima kondisinya. Meningkatkan kualitas hidup penderita akan memberi dorongan semangat untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan lebih baik dibanding sebelumnya.
Dari pengalaman dokter Peni, penderita kanker pada stadium 3 atau stadium 4, setelah mengikuti diet, bisa bertahan kurang lebih 3 tahun hingga 4 tahun. Lebih panjang dibanding dengan penderita yang tidak melakukan diet yang hanya bertahan 2 tahun.
Kondisi
Pemberian diet bagi penderita kanker harus melihat kondisi fisiknya. Jumlah dan jenis diet yang diberikan tidak bisa disamaratakan meskipun jenis kanker dan stadiumnya sama. Ada penderita yang stadiumnya tinggi, tetapi kondisi fisiknya seperti penderita stadium 3.
”Kembali lagi, bagaimana kita menyiasati pola makan bagi penderita agar lebih cocok. Harus dilihat apa selera dan kebiasaan penderita tetapi harus tetap mengonsumsi makanan yang sehat,” ujar Peni.
Konsep utama diet penderita kanker adalah memberikan nutrisi yang cukup bagi penderita. Biasanya penderita mengalami anoreksia yaitu hilangnya atau berkurangnya nafsu makan. Jika nutrisi yang masuk ke tubuh berkurang maka daya tahan tubuh akan semakin berkurang. Padahal penderita sangat membutuhkan daya tahan tubuh untuk menghadapi proses pengobatan yang sampai saat ini masih menggunakan kemoterapi atau radiasi.
Terapi dengan kemo atau radiasi tidak hanya akan mematikan sel-sel kanker, tetapi juga akan merusak sel-sel normal. Juga akan terjadi malnutrisi setelah penderita melakukan terapi. (wik)
Publish: Sunday, 07 December 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar