
PERAWATAN yang kurang baik, menumpuknya kulit mati di tubuh, membuat tampilan bagian-bagian di tubuh manusia terlihat buruk. Upaya untuk mempercantik kulit terus dikembangkan. Lahirlah beberapa metode perawatan yang bisa membuat kulit terasa halus dan bersih.
Salah satu perawatan kulit yang kini mulai menjadi pilihan konsumen adalah fish spa therapy atau terapi spa menggunakan ikan. Di Indonesia juga ada pusat perawatan tubuh yang menawarkan cara baru itu, yakni Kenko. Ikan yang digunakan adalah jenis Garra rufa. Ikan yang biasa hidup di sumber air panas di Turki, ini hidup antara lain dengan memakan jaringan kulit mati manusia.
”Fish therapy ini saya rasa lebih bagus dibandingkan pedikur-menikur. Karena kulit mati yang ada di sela-sela jari yang sulit dilakukan oleh alat pedikur-menikur, bisa dilakukan oleh ikan ini,” kata Mayang Sari Abdams, Operation Manager PT Kenko Mahayana kepada Warta Kota, Senin (23/3).
Di Turki, terapi ini sudah dilakukan bertahun-tahun, kemudian diadopsi di beberapa penjuru dunia, antara lain Singapura, Malaysia, dan India. Doctor fish adalah julukan yang diberikan untuk jenis ikan yang digunakan dalam fish spa therapy.
Presiden Direktur Kenko Jimmy Tan menyatakan, yang membedakan doctor fish Kenko dengan terapi ikan lainnya adalah Garra rufa tidak memiliki gigi alias ompong pada mulutnya, sehingga aman bagi kulit setipis apa pun. Gigitannya tidak akan menimbulkan luka.
Manfaat fish therapy selain mengangkat sel kulit mati juga bisa membantu penyembuhan penyakit kulit, melancarkan peredaran darah, merangsang pertumbuhan kulit baru, dan mengurangi stres (relaksasi). Ikan Garra rufa juga mengeluarkan enzim dari mulutnya yang berfungsi untuk membuat kulit lebih halus.
Caranya? Cukup memasukkan bagian tubuh ke dalam air yang di dalamnya ada ikan Garra rufa, maka otomatis ikan akan memakan kulit mati yang menempel pada tubuh. Tidak perlu khawatir jika memiliki luka atau penyakit bisa menyebar saat melakukan perawatan di spa Kenko. Hal ini karena air yang digunakan sudah difilter sehingga jika ada bibit penyakit yang masuk, akan dimakan ikan yang akhirnya ikan duluan yang mati.
Harus steril
Bagaimana tinjauan medisnya? ”Yang perlu diperhatikan dari penggunaan terapi dengan binatang adalah sterilisasinya. Jangan sampai mikroorganisme masuk ke dalam tubuh,” kata dokter Tjut Nurul Alam Jacoeb SpKK (K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), RS Cipto Mangunkusumo, kepada Warta Kota belum lama ini.
Menurut Mayang, hal itu sudah dilakukan Kenko. Dikatakannya bahwa Kenko terus melakukan filterisasi setiap hari. Air selalu diganti secara otomatis dan telah melampaui lampu sinar ultraviolet (UV) di mana virus dan bakteri disingkirkan untuk menjamin kejernihan air.
Digunakan pula terapi ozon untuk menghancurkan kotoran cair seperti keringat, urea, dan darah menjadi oksigen dan air murni. Untuk penyaringan partikel besar seperti sisa-sisa makanan ikan dan kotoran ikan, digunakan filter pasir.
Spa ikan bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak memiliki masalah dengan pengelupasan kulit hingga ke orang dengan masalah kulit. Untuk orang yang proses pengelupasan kulitnya cepat atau sulit, terapi ikan ini cukup membantu. Bahkan untuk orang yang memiliki masalah kulit berat atau psiorosis, terapi ini tetap bisa dilakukan.
Saat ini Kenko Reflexiology and Fish Spa beroperasi di Lantai LG 18C Senayan City. Biaya untuk orang dewasa Rp 120.000 tiap 30 menit. Untuk anak berusia 5-12 tahun dipatok Rp 60.000. Sedangkan untuk anak di bawah 4 tahun gratis. Selain fish spa, pengunjung juga bisa menikmati refleksi dari kaki hingga seluruh badan. (wik/Lis)
Sensasi Gigitan Ribuan Garra Rufa
Untuk memuaskan konsumen, Kenko Reflexiology and Fish Spa yang berada di Lantai LG 18C Senayan City, Jakarta, menyediakan lima kolam ikan Garra rufa yang bisa digunakan sebagai terapi ikan. Di setiap kolam, tersedia 2.000 hingga 5.000 ikan yang siap menyantap kulit mati manusia. Jadi, tidak perlu khawatir berbagi ikan dalam satu kolam dengan orang lain.
”Paling banyak, satu kolam kami sediakan 5.000 ikan Garra rufa untuk maksimal delapan orang. Kami tidak ingin lebih banyak lagi orang masuk ke kolam karena nanti pembagian ‘kue’nya kurang,” kata Mayang Sari Abdams.
Karena layanan spa ikan ini baru dibuka Januari 2009, konsumen yang datang memang belum terlalu banyak. Selain itu pengunjung yang datang juga kebanyakan warga asing seperti Jepang. Mereka sebenarnya sudah kenal dengan layanan spa tersebut di negaranya atau di Singapura dan Malaysia sehingga ketika dibuka di Jakarta, layanan spa ikan ini bukan hal yang aneh lagi. Bahkan saat Warta Kota tengah mencoba spa ikan ini, sejumlah ibu warga Jepang melepas anak-anaknya bermain di spa ikan.
Anak-anak itu sibuk berpindah dari satu kolam ke kolam lainnya. Ada yang ketakutan begitu memasukkan kakinya ke kolam. Tetapi ada juga yang berani bahkan bertahan lima hingga 10 menit. Hanya saja, anak-anak itu tidak betah berada di satu kolam. Hampir setiap lima menit sekali mereka pindah kolam sambil memainkan kakinya di antara ribuan ikan Garra rufa.
Sebelum menceburkan kaki ke kolam, pengunjung diharuskan mencuci kakinya terlebih dahulu. Mencuci kaki pun tidak dilakukan sendiri melainkan oleh petugas spa. Setelah kaki bersih, pengunjung langsung masuk ke kolam ikan dan diberi handuk kecil untuk membersihkan kaki setelah 30 menit berada di dalam air.
Begitu kaki masuk kolam, ikan Garra rufa otomatis mendatangi kaki untuk menyantap kulit mati di kaki. Jangan terkejut, ketika pertama kali memasukkan kaki ke dalam kolam, Anda akan merasakan sensasi berbeda. Rasa geli bercampur sengatan rendah dari mulut ikan hanya terasa di lima menit pertama. Jika rasa itu bisa ditahan, 25 menit berikutnya yang terasa adalah kenikmatan sensasi gigitan mulut ikan di kaki Anda. Setelah 30 menit berendam di dalam kolam, kaki terasa lebih lembut dan halus, seperti usai luluran. (wik)
Rajin Mandi, Kulit Lembut
Rajin mandi, minimal dua kali sehari, selain membuat tubuh bersih, juga menjadikan kulit lembut.
”Proses pengangkatan kulit mati dengan menggunakan berbagai macam perawatan seperti lulur atau mikrodermabrasi sekalipun, sebenarnya hanya untuk memperlihatkan kulit yang licin dan halus. Sebenarnya, cukup mandi lebih rajin saja, maka otomatis kulit mati di tubuh kita akan terbuang,” ujar dokter Tjut Nurul Alam Jacoeb SpKK (K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), RS Cipto Mangunkusumo, kepada Warta Kota.
Dikatakan, pergantian kulit pada manusia terjadi setiap 3 minggu sekali. Kulit mati ini secara alamiah jatuh dari tubuh. Dengan mandi yang teratur, kulit mati akan jatuh dari tubuh dalam bentuk daki.
Perawatan dengan melakukan pengangkatan kulit mati yang masih menjadi tren di kota-kota besar saat ini, tidak dianjurkan dokter Tjut Nurul bagi orang-orang yang memiliki kulit normal. Bagi yang kulitnya berminyak, proses pengangkatan kulit mati dengan alat atau binatang hanya sebatas membantu mempermudah proses pergantian kulit mati saja.
”Tetapi yang mesti diingat adalah kulit mati ini pun sebenarnya memiliki fungsi di dalam tubuh. Kulit mati merupakan bahan proteksi tubuh, terutama untuk penguatan. Jika tidak ada sama sekali di tubuh, maka kulit akan lebih sensitif,” ujar Tjut Nurul.
Oleh karena itulah, perawatan kulit yang tujuannya mengangkat kulit mati sebenarnya hanya bagian dari kecantikan dan harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Jangan sampai kulit yang belum mati dipaksa mati sehingga kulit malah menjadi sensitif. (wik)
Dokter Ikan
Doctor fish atau dokter ikan adalah nama yang diberikan kepada dua jenis ikan, yaitu Garra rufa dan Cyprinion macrostomus. Nama panggilan lain adalah nibble fish, kangal fish, doctorfishen, dan reddish log sucker. Selain hidup di alam bebas, ikan itu juga dikembangbiakkan di kolam-kolam spa di Turki. Ikan ini memakan jaringan kulit mati dari tubuh manusia.
Disebut sebagai dokter ikan karena ikan ini memakan lapisan kulit mati manusia dan memberikan kesempatan kulit baru untuk tumbuh. Beberapa masalah kulit bisa dibantu dengan dokter ikan ini, tetapi tidak untuk menyembuhkan, hanya mengurangi gejalanya saja.
Garra rufa hidup di lembah sungai di sebelah utara dan pusat Timur Tengah, terutama di Turki, Syria, Irak, dan Iran. Tahun 2006, perawatan di spa dengan menggunakan Garra rufa dibuka di Hakone Jepang, dan di Umag Croasia. Sekarang, spa yang menggunakan ikan untuk perawatan kulit sudah tersebar di banyak negara. (wik/wikipedia)
Manfaat Terapi Ikan
1. Membantu menyembuhkan penyakit kulit seperti eksim,
neurodermitis
2. Membantu mengurangi rasa gatal
3. Membantu mengurangi tampak bekas luka di kaki
4. Melancarkan peredaran darah
5. Mengangkat sel kulit mati
6. Merangsang pertumbuhan kulit baru
7. Mengurangi stres (relaksasi)
dengan efek micro massage
yang diberikan spa ikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar