Senin, 02 Februari 2009

Pilih Suplemen Organik

 
    Perubahan cuaca dari musim panas ke musim hujan sering kali mengganggu kesehatan tubuh seseorang. Tidak aneh jika di musim pancaroba ini apotek dan toko obat kebanjiran pembeli yang mencari vitamin dalam bentuk suplemen untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh. 
    Produk suplemen memang sering menjadi pilihan ketika cuaca tidak menguntungkan. Namun, banyaknya jenis suplemen yang beredar di pasaran kerap kali membingungkan pembeli untuk memilih yang benar-benar cocok dengan kebutuhan dan bisa membantu menjaga kesehatannya.
    ”Suplemen yang dipilih haruslah yang dibuat dari bahan-bahan organik yaitu bahan dari alam. Itu jenis suplemen yang baik bagi tubuh. Bukan yang berasal dari bahan kimia. Hal ini karena tubuh kita adalah ciptaan Tuhan yang dibuat dari bahan organik dan natural,” kata spesialis nutrisi klinis, dokter Samuel Oetoro MS, SpGK, kepada Warta Kota beberapa waktu lalu.
    Suplemen yang berasal dari bahan natural akan mudah menyerap ke dalam tubuh. Hal ini disebabkan tubuh manusia ‘terbuat’ dari mineral dan vitamin yang dikonsumsi ibu saat bayi dalam kandungan. Vitamin dan mineral hasil dari makanan sang ibu membentuk seluruh organ, mulai dari otak hingga kaki, juga syaraf dan tulang. 
    Proses pembentukan ini sudah dimulai sejak kandungan ibu berumur satu minggu hingga janin berkembang menjadi bayi di usia 36 minggu atau 9 bulan. Karena dibuat dari vitamin dan mineral alami, maka saat tubuh terluka, dibutuhkan bahan-bahan alami pula untuk menyembuhkannya. 
”Tubuh akan lebih mudah menyerap bahan-bahan yang berasal dari alam dibandingkan jika menyerap bahan-bahan yang dibuat dari zat kimia,” ujar Samuel Oetoro.

Sesuai kebutuhan
    Namun, mesti diperhatikan pula bahwa konsumsi suplemen merupakan langkah berikutnya jika kebutuhan vitamin dan mineral tidak bisa terpenuhi sehari-hari. Misalnya, bagi mereka yang memiliki tingkat aktivitas sangat tinggi, biasanya asupan vitamin dari makanan tidak bisa mengimbangi aktivitasnya yang tinggi. 
    Jumlah makanan yang dikonsumsi biasanya tidak terlalu banyak sehingga vitamin dan mineral yang masuk ke tubuh tidak cukup membantu memenuhi asupan vitamin yang sudah dikeluarkan. Oleh karena itulah dibutuhkan vitamin dalam bentuk suplemen.
    ”Hal yang perlu diingat bahwa suplemen itu dibutuhkan manakala kita tidak bisa memenuhi asupan vitamin dan mineral dari alam. Misalnya, saya menganjurkan untuk makan buah sebanyak 10 jenis dalam satu hari agar kebutuhan vitamin dan mineralnya terpenuhi, tetapi ternyata banyak yang tidak bisa. Nah, di sinilah peran suplemen untuk membantu menggantikan buah dan sayur yang tidak bisa dikonsumsi sebanyak itu setiap harinya,” tuturnya.
    Namun Samuel menegaskan kembali bahwa suplemen yang dikonsumsi setiap harinya harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jangan semua suplemen dikonsumsi, terutama jika tidak sesuai dengan kebutuhan. Perlu dilihat apa yang benar-benar dibutuhkan oleh tubuh. Apa yang kurang dari pola makan sehari-hari yang bisa dipenuhi oleh suplemen. 
    Selain itu, takaran dan aturannya juga harus sesuai kebutuhan. ”Karena itu sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter untuk mengetahui dengan pasti kondisi tubuh dan kebutuhannya,” kata Samuel.
    Jika vitamin dan mineral dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, waktu yang tepat dan takaran yang sesuai kebutuhan tubuh, maka kesehatan akan terjaga untuk waktu yang cukup lama. (wik)

Publish: Sunday, 09 November 2008

Tidak ada komentar: