Selasa, 14 Juli 2009

Nadine-Kaka Slank Menari

Artis Nadine Chandrawinata menari dengan Kaka Slank dalam film Generasi Biru garapan sutradara Garin Nugroho. Keduanya juga sama-sama menggunakan baju hijau saat diskusi film tersebut di Universitas Tarumanagara, Kamis (16/4). Karena dua hal tersebut tiba-tiba mereka digosipkan berselingkuh oleh sejumlah wartawan infotainment.

”Wah tidak mungkinlah. Masa saya dan Kaka seperti itu. Lagi pula Kaka sudah punya istri dan tidak mungkin juga kita cinlok (cinta lokasi),” ujar Nadine dengan nada kesal.

Akibat pertanyaan yang dinilai mengada-ada tersebut, Nadine segera meninggalkan wartawan yang mengerubunginya. Sebelum pertanyaan gosip selingkuh itu muncul, Putri Indonesia 2005 itu begitu bersemangat berbicara tentang film yang dibintanginya.

Menurut Nadine, dia bukanlah penggemar berat Slank. Justru ibunya yang asli Jerman yang menjadi fans grup band tenar tersebut. Setelah mempelajari siapa Slank, Nadine pun segera mengacungkan jempol. ”Film ini pemberian yang paling bagus buat saya,” kata artis kelahiran Hannover, 8 Mei 1984, itu.

Di film Generasi Biru, Nadine banyak melakukan adegan tari dengan Kaka. Sebelumnya mereka melakukan latihan secara terpisah. Setelah dipertemukan langsung merasa cocok. Kekhawatiran kakak dua pemain sinetron kembar, yakni Marchel dan Mischa Chandrawinata, langsung hilang.

Sementara itu Slank menyatakan enggan membuat film lagi setelah Generasi Biru. Film tersebut merupakan satu-satunya wadah berekspresi Slank dalam dunia akting. ”Kita tidak cocok sebagai aktor. Kerja di film terlalu panjang,” kata Kaka, sang vokalis Slank. ”Next, I don’t think so,” sambung Bimbim, personel utama Slank lainnya.

Garin sendiri memutuskan untuk memilih Slank sebagai tokoh utama dalam film Generasi Biru berdasarkan riset yang telah dilakukan sebelumnya. ”Sebelum memilih, saya melihat Slank memiliki fenomena sosial dan masih tetap ada hingga sekarang,” tutur Garin.

Film bergenre musik yang dibuat untuk perayaan 25 tahun perjalanan musik Slank ini menceritakan pertemuan Slank dengan tokoh-tokoh yang memiliki trauma terhadap kekerasan, politik, drugs, dan cinta. (wik)

Tidak ada komentar: